Kutai Barat - Buserpolri.com | Bertempat di kopi Ruang Hati yang berada di pusat kota dan pusat pemerintahan kabupaten Kutai Barat, pasangan cabup dan cawabup Sahadi - Momond yang lebih dikenal dengan Diamond, menyelenggarakan kampanye terbuka dan dialogis. Antusiasme masyarakat luar biasa dengan kehadiran yang memenuhi area yang sudah disediakan bahkan beberapa kali terjadi penambahan kursi (lebih dari 500 orang), Selasa Malam [12/11/2024]
Yang menarik adalah peran generasi muda dalam perhelatan kali ini: musik, penari dan bahkan genz 03 begitu kompak. Ditopang Tim dari kopi Ruang Hati juga dilayani oleh generasi Z. Acara diawali dengan jingle Diamond yang meriah, tarian khas Kubar dimulai dari jam 20.00, meskipun get mulai dibuka sebelum jam 19.00.
Acara ngobrol bareng dibuka dengan doa oleh perwakilan Muslim dan Nasrani. Genz 03 Diamond menjadi inisiator acara, mengapa harus memilih Diamond karena kita membutuhkan pemimpin yang memahami dan berpengalaman. Tim pemenangan berapresiasi kepada genz 03 dan berharap menarik 40.000 pemilih genz.
Sahadi menjelaskan bahwa 24 th mengabdi, ditempa mulai dari staff sampai ke eselon 2B, dan mengundurkan diri pensiun dini. Kedepan, mendorong anak muda ikut berpartisipasi dalam pembangunan Kutai Barat. Anak muda menjadi garda terdepan untuk melanjutkan estafet kepemimpinan yang akan datang. Pemerintah harus mendorong anggaran beasiswa bagi anak-anak Kubar 20% untuk pendidikan. Juga ekonomi kerakyatan dan kesehatan.
Sementara itu Alexander Edmond bersyukur karena trend pemilih semakin naik. Kunci ekonomi kerakyatan karena ingin Kutai Barat memiliki daya saing yang tinggi dan daya juang yang baik. Dicoba, dicari, dicatat untuk evaluasi setiap kegagalan. Modal, daya juang, koneksi dan relasi. Demikian juga money management. Untuk mengetahui yang kita upayakan. Manajemen keuangan kita akan mencerminkan usaha kita.
Kepuasan genz terlihat setelah menerima penjelasan runtut dari setiap pertanyaan yang diajukan. Bahkan acara genz seperti malam ini bukan hanya mengantarkan Diamond namun harus menjadi acara rutin untuk generasi muda yang mandiri.
(Rusli)
